10 November 2008

penurunan harga bbm? Ckckck. . .

fLuktuasi harga minyak merupakan tantangan sendiri buat semua eLemen masyarakat..
Bagaimana tidak?
minyak merupakan komoditi yang mampu menyebabkan muLtipLier effect, brarti efek yang ditimbuLkan apabiLa terjadi suatu fenomena pada produk ini akan menyebar kemana-mana..
Setiap prosentase perubahan harga minyak akan signifikan terhadap harga produksi suatu barang, ongkos biaya tenaga kerja, beban transportasi dan overhead Lain atas naiknya harga bbm jeLas menurunkan daya beLi masyarakat! HmM, dan anehnya fenomena ini juga membunuh perusahaan-perusahaan keciL yang membengkak pengeLuarannya karena terkena efek muLtipLier bbm berupa naiknya harga faktor produksi..
AwaLnya pemerintah menaikkan harga bbm karena harga minyak dunia naik drastis.. Maka untuk menyeLamatkan apbn pemerintah memutuskan untuk mengurangi subsidi bbm yang otomatis membuat harga bbm meLambung..
TAPI KINI??
HmM.. Bukannya harga minyak di dunia turun drastis? Kenapa?? Pemerintah ogah-ogahan?
HaL ini disikapi dengan menurunkan harga premium dari 6000 menjadi 5500..
Ah, sama aja!
HaL ini makin membunuh industri keciL! Penurunan sebesar itu tidak mungkin di respon positif LANGSUNG.. Alias penurunan ini ga mungkin membuat harga faktor produksi turun secara cepat, Namun sebaLiknya konsumen meniLai penurunan harga bbm ini mampu menurunkan harga-harga komoditi pada umumnya, mereka mengharapkan efek multiplier yang sama akan menurunkan semua harga variabeL ekonomi..
MasaLahnya, apakah tingkat pengharapan konsumen dan kenyataan Lapangan produksi perusahaan akan bertentangan??
Seandainya iya, haL ini membuat produk perusahaan tidak Laku, kaLopun tidak, brarti penurunan harga bbm sama saja!! ALias tidak penting!!
Apa permasaLahan Lebih Lanjut? Bagaimana mengatasinya?
Coba anda renungkan dahuLu..

Tidak ada komentar: